UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan UNEJ selenggarakan Evaluasi Kinerja Surveyor Tracer Study 2025 Triwulan II
Career Center UNEJ
May 28, 2025
28 Mei 2025-Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan Universitas Jember pada hari Rabu, 28 Mei 2025 menyelenggarakan evaluasi kinerja surveyor tracer study 2025 Triwulan II. Acara yang dibuka oleh Kepala UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan ini diselenggarakan di lantai 3 gedung kewirausahaan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh surveyor perwakilan dari 15 Fakultas. Dalam sambutannya kepala UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan, Dr Rokhani, S.P. M.Si. menyampaikan bahwa “evaluasi kinerja surveyor merupakan bentuk akuntabilitas penggunaan anggaran negara, karena surveyor diberi kewajiban bekerja paruh waktu untuk menghubungi alumni, berhak atas beasiswa berkarya yang diberikan selama 11 bulan terhitung sejak bulan Februari sampai dengan bulan Desember 2025. Bentuk akuntabilitas yang lain adalah surveyor harus melaporkan kinerjanya dengan mengisi logbook. “Evaluasi kinerja surveyor tracer study dilaksanakan secara luring (offline), dengan tujuan agar para surveyor yang mengalami kesulitan bisa berkomunikasi secara tatap muka dengan pengembang instrumen tracer study dari UPA TIK (UPA Teknologi Informasi dan Komunikasi), kemahasiswaan maupun UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan. Surveyor ini adalah mahasiswa pilihan dari Fakultas yang turut bertanggung jawab atas ketercapaian Indikator Kinerja Utama 1 (IKU1) dengan tugas mengontak alumni yang lulus tahun 2024 agar mau mengisi tracer study dengan lengkap dan benar” ujarnya.
Sebelum sesi tanya jawab dilakukan pemaparan oleh 3 orang narasumber. Narasumber pertama adalah Novan Aulia Rohman, S.Kom., M.M (Katimja PKLI yang menyampaikan capaian tracer study per fakultas. Dalam paparannya Novan berpesan agar surveyor tidak hanya menilai dari nominal besarnya beasiswa berkarya yang diterima, namun manfaat lain sebagai surveyor yang dapat mengembangkan diri dengan berjejaring dengan alumni yang sudah sukses. Novan juga berpesan agar surveyor bekerja dengan penuh semangat, karena dari data tracer ini, UNEJ mendapatkan umpan balik dari alumni untuk perbaikan mutu pendidikan baik misalnya dengan perbaikan kurikulum. Selain itu Novan juga mengingatkan pentingnya pengisian tracer study ini dengan benar dan lengkap, karena dari isian tracer study yang lengkap dan benar, UNEJ dapat mengetahui keadaan alumni yang sebenarnya. “Apabila dari isian tracer banyak alumni yang belum bekerja, maka UNEJ akan memberikan berbagai program agar alumni cepat terserap di dunia kerja melalui serangkaian pelatihan untuk meningkatkan soft skill alumni baik secara online maupun offline, UNEJ Career Expo, campus hiring dengan berbagai perusahaan hingga penyebaran informasi lowongan kerja melalui UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan” ujarnya.
Narasumber kedua adalah Dedy Trisaksono, S.IKom. yang menyampaikan bahwa UPA TIK sebagai pengembang aplikasi tracer study telah melakukan berbagai perbaikan. “Mahasiswa yang menjadi surveyor sudah diberikan akses untuk melihat capaian tracer study pada menu laporan, misal sudah berapa banyak alumni yang dikontak, sudah berapa alumni yang memberikan respon dengan memantau di menu laporan. Sedangkan untuk melihat prosentase capaian IKU 1 di setiap fakultas, surveyor akan diberikan akses untuk bisa melihat capaian IKU 1 di setiap fakultas untuk saling memotivasi kinerja surveyor antar fakultas. Karena dengan bisa melihat capaian IKU 1 fakultas lain akan dapat memacu semangat surveyor yang capaian IKU 1 masih rendah bahkan masih nol’ ujarnya.
Pada menu laporan ini pula, surveyor bisa mengecek berapa banyak alumni yang sudah dikontak namun belum merespon. Fitur tersebut diberikan filter untuk mengecek alumni yang sudah dikontak sudah mengisi link tracer study atau belum. Sedangkan masukan dari beberapa program studi untuk unggah dokumen dalam instrumen tracer study belum dieksekusi oleh UPA TIK. “Sebagian besar kendala teknik sudah bisa diatasi melalui grop whatsapp. Terkait dengan status alumni yang studi lanjut namun kesulitan memiljh pilihan universitas, (agak lambat), akan diperbaiki aplikasinya oleh UPA TIK’ ujarnya. Tentang permintaan dari beberapa program studi untuk alumni yang bekerja pilihan jabatannya hanya sebagai founder, co founder, staff atau freelancer. Karena memang UNEJ mengadopsi 100 persen instrument dari kementerian.
Narasumber terakhir yakni Jarkasi, S.Sos. (Koordinator Pokja Kemahasiswaan dan Alumni) mengatakan bahwa pencairan beasiswa berkarya tracer study sedang dievaluasi di rekapitulasi logbook untuk mengecek apakah surveyor tracer study sudah kerja semua atau belum. Jarkasi menyampaikan bahwa antar surveyor harus bersama-sama, saling mendukung agar proses pencairan beasiswa berkarya pun dapat dilakukan secara bersama-sama. Dari narasumber terakhir ini pula, mahasiswa mendapatkan pencerahan bahwa pencairan beasiswa akan dilakukan 2 kali, yakni pada bulan Juni 2025 dan Desember 2025. “Jadi surveyor akan mendapatkan haknya dengan sistem rapel. Tapi pencairan ini bisa dilakukan bersama-sama, artinya kalau ada surveyor yang belum melakukan pengisian logbook dapat menghambat surveyor lain yang sudah menjalankan tugasnya yakni mengontak alumni dan mengisi logbook surveyor tracer study. Jadi dihimbau surveyor yang sudah bekerja harus mengisi logbook” ujarnya.
Setelah paparan ketiga narasumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Surveyor antusias dalam bertanya dan memberikan saran. Pertanyaan surveyor seputar parameter kinerja surveyor, upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan renspons rate apakah perlu menggunakan teknik mobilitasi yakni pengisian instrument tracer study menjelang yudisium atau wisuda? Kendala saat alumni hendak mengisi tracer study adalah NIM dan tanggal lahir. Alumni sudah merasa benar namun masih belum bisa login, dan permasalahan teknis ini ditangani langsung oleh UPA TIK.
Khusus permasalahan yang dihadapi rumpun kesehatan seperti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) adalah keengganan alumni dalam mengisi instrument tracer study karena setelah lulus akan mengikuti sertifikasi. Sama halnya dengan alumni dari Fakultas Farmasi, setelah lulus S1 umumnya melanjutkan profesi, dan tak jarang saat menjalani profesi sering berpindah-pindah tempat sehingga alumni sering menunda-nunda pengisian link tracer study dengan alasan kesibukan mereka.
Di akhir sesi para narasumber menyampaikan closing statement bahwa surveyor bisa menjaga semangat kolaborasi dan semoga dapat mengambil makna dari setiap proses pembelajaran. Beasiswa hanya menjadi penyemangat bekerja paruh waktu, namun yang terpenting adalah kontribusi yang diberikan sebagai surveyor pada lembaga (Ani).